Kamis, 02 Juli 2009

Ulama Dukung Mubahalah Selesaikan Kasus Irena


Kamis, 02 Juli 2009 pukul 01:30:00
Ulama Dukung Mubahalah Selesaikan Kasus Irena

JAKARTA-- Perseteruan antara Sekjen Forum Arimatea, Diki Candra, dan Hj Irena Handono--keduanya pegiat kristologi yang bergulir sejak lama dan tak kunjung selesai, akan diselesaikan lewat mubahalah pada Sabtu (4/7) di Kota Bandung. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah ormas Islam mendukung Irena untuk melakukan mubahalah , guna menyelesaikan perseteruan yang dialaminya dengan Diki.

Konflik antara Diki dan Irena bermula dari surat pernyataan seseorang yang bernama Imam Safari. Pada tanggal 13 September 2008, Imam menandatangani sebuah surat pernyataan yang menyatakan telah melihat Irena pada 2007 di sebuah gereja di Singapura, berbusana biarawati dan berkalung salib. Surat pernyataan itu pun dipublikasikan di laman web Arimatea.

Sejak dipublikasikannya surat itu, sejumlah pihak termasuk pengurus MUI melakukan konfirmasi kepada Irena. Sebagian umat Islam mempertanyakan kebenaran surat yang dimuat di lawan http: forum-arimatea.blogspot.com itu. Bahkan, kemudian muncul tudingan Irena sebagai penyusup. Irena pun tak terima dengan tuduhan tersebut.Untuk membuktikan siapa yang benar, baik Irena dan Diki siap untuk melakukan mubahalah . Menurut Ketua MUI, KH Cholil Ridwan, mubahalah berasal dari kata bahlah atau buhlah yang bermakna kutukan atau melaknat.

'' Mubahalah menurut istilah adalah dua pihak yang saling memohon dan berdoa kepada Allah SWT, supaya Allah SWT melaknat dan membinasakan pihak yang bathil,'' tutur Kiai Cholil. Kiai Cholil menuturkan, mubahalah merupakan salah satu sunah Rasulullah SAW, ketika dua pihak yang berseteru ingin menentukan siapa yang benar. Menurut Kiai Cholil, mubahalah pernah dilakukan Rasulullah SAW terhadap dua orang nashara dari Najran yang merasa bahwa Rasul salah dalam soal agama. ''Ternyata, dua orang Najran itu mengundurkan diri karena takut,'' papar Kiai Cholil. Ajakan Irena untuk ber- mubahalah telah diterima pihak Diki.

''Diki juga akan melakukan ini bersama saya di Bandung pada 4 Juli 2009 ini. Saya juga mengajak Imam Safari untuk melakukan mubahalah . Kalau memang ia benar dan berani, seharusnya mereka (Diki dan Imam--Red) tidak takut melakukan mubahalah ,'' tutur Irena yang menjadi mualaf beberapa tahun lalu.

Irena menilai surat yang dipublikasikan di situs arimatea itu sebagai fitnah. ''Bagaimana mungkin, saya tidak pernah ke Singapura,'' papar Irena sembari memperlihatkan paspornya. Menurut Kiai Cholil, mubahalah perlu dilakukan apabila tidak lagi terdapat titik temu antara pihak yang berseteru, karena keduanya merasa yakin dan benar. osa


(-)
Index Koran

http://republika.co.id/koran/14/59722/Ulama_Dukung_I_Mubahalah_I_Selesaikan_Kasus_Irena

Tidak ada komentar:

Posting Komentar